Pergaulan dalam Islam

kita diciptakan oleh Allah yaitu dengan banyak perbedaan. laki-laki dengan perempuan, bersuku-suku, berbangsa-bangsa, dll.

” sesungguhnya saling mengenal antar umat islam agar kamu bertaqwa.”

tetapi, dibalik semua perbedaan itu, Allah melihat kita itu sama. semuanya sama.  yang membedakan antar orang yaitu taqwanya. saat kita berinteraksi dengan orang lain terdapat berbagai aturan dan adab-adabnya. semua aturan dan adab adab tersebut telah ditetapkan di Al-qur’an. tetapi, masih banyak orang yang melanggar bahkan tidak tahu akan aturan tersebut.

islam membuat aturan dalam pergaulan ini bukan untuk mengekang kita. akan tetapi, islam ingin melindungi kita. seharusnya, kita patut bersyukur bahwa kita beragama islam. islam mengajarkan segala aspek dalam kehidupan.

aturan pergaulan dalam islam, yaitu:

  1. menjaga pandangan
  2. menjaga aurat
  3. menjauhkan diri dari perbuatan yang mendekati  zina
  4. hindari bersentuhan kulit dengan lawan jenis kalau bukan mahramnya
  5. hindarilah pembicaraan yang dapat mengundang “selera”

Ma’rifatul Rasul (Mengenal Rasul)

Bagi orang orang yang mengenal Allah maka orang tersebut mengenal hakekat kehidupannya di dunia.

Ma’arifat artinya mengenal atau mengetahui. mengenal rasul adalah kewajiban kita. karena, rasul memiliki sifat sifat yang baik dan patut kita jadikan suri tauladan yang baik. mengenal rasul tidak dalam penampilan atau fisik semata. akan tetapi, berupa perilaku atau sifat.

salah satu cara kita untuk bis mengenal Rasulullah yaitu dengan melihat semua mukjizat yang diberikan oleh Allah untuk rasulnya. semua mukjizat yang Allah berikan untuk rasulnya tidak mungkin bisa ditiru oleh manusia manapun kecuali dengan seizin Allah. Karena apa? Allah menurunkan mukjizat yang berbeda tiap rasul.

sifat sifat yang dimiliki oleh Rasulullah :

  1. basyariah
  2. tablig
  3. fatanah
  4. siddiq
  5. amanah
  6. berkomitmen
  7. usuwattun hasanah

 

Motivasi Berprestasi

Islam memiliki prestasi dalam bidang keilmuan. islam juga berkontribusi dalam penemuan-penemuan besar. kita juga bisa berprestasi. apabila ingin  berprestasi kita harus berusaha, senatiasa berdo’a kepada Allah, dan memotivasi diri sendiri agar bisa berprestasi.

Berikut ini beberapa hal yang mempengaruhi motivasi :

  1. keluarga dan kebudayaan
  2. konsep diri (konsep diri yang dimaksud yaitu percaya diri.)
  3. jenis kelamin (laki laki diciptakan lebih unggul daripada perempuan.)

Cara agar kita termotivasi :

– cobalah untuk membuat target

–  realistis

– inovatif

-kreatif

dari awal al-qur’an diturunkan,ayat pertama yang diturunkan yaitu iqra yang artinya bacalah. maka, kita diwajibkan untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya.

“lebih baik hidup pendek, tapi berilmu. daripada hidup panjang tapi kosong.”

berikut ini faktor faktor yang memengaruhi motivasi :

  1. idola
  2. harapan orangtua
  3. lingkungan
  4. penekanan kemandirian
  5. pengasuhan anak oleh orangtua

 

 

Keutamaan Bersabar

Sabar merupakan ajaran yang banyak sekali disinggung dalam Al-Qur’an maupun hadis, sehingga manusia senantiasa diarahkan untuk selalu bersabar dalan kehidupannya. Kesabaran yang sebenarnya adalah kemampuan dalam mengendalikan sikap, sehingga bisa dengan ikhlas dan rela hati menerima kondisi yang sedang dihadapinya demi mendapat balasan yang baik di akhirat.

Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah:153

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan kepada orang-orang yang beriman bahwa Allah akan selalu beserta mereka yang menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong. Allah juga menjanjikan kedudukan yang tinggi (di surga) bagi hamba-hambanya yang bersabar. Seperti firman Allah dalam QS Al-Furqaan:75
“Mereka itulah orang-orang yang dibalas dengan kedudukan-kedudukan tinggi (di surga) dengan sebab kesabaran mereka.

salah satu suri tauladan yang patut kita contohi kesabarannya yaitu Nabi Ayyub a.s. Nabi Ayyub a.s telah diuji berbagai cobaan yang berat. ia jatuh miskin, ditinggal istrinya, anak anaknya telah tiada, ditimpa sakit kulit yang parah, dikucilkan oleh masyarakat, dll. tetapi, ia tetap bersyukur kepada Allah. ia tetap beribadah dan berdzikir terus menerus. sehingga, ia sembuh dari penyakitnya dan cobaannya pun menghilang.

kita seharusnya senatiasa bersabar saat diuji oleh Allah. cobaan yang dialami oleh kita merupakan salah satu bentuk kecintaan Allah terhadap kita sebagai hamba-Nya.

“sabar itu tak ada batasnya.”

Tawazun ( Seimbang )

Tawazun yang artinya seimbang antara dunia dan akhirat. kita sebagai makhluk hidup di muka bumi ini harus menyeimbangkan antara dunia dan akhirat. ada waktunya kita fokus akan dunia dan ada waktunya pula kita fokus akan akhirat.

Berikut ini ialah aspek aspek yang penting untuk diseimbangkan :

  • Aspek jasmani

Kita sebagai manusia perlu memperlakukan jasmani dengan seimbang. karena, jasmani kita harus sehat dan seimbang. salah satu cara untuk menyeimbangkan jasmani kita yaitu dengan berolahraga dan mempunyai pola hidup yang sehat.

  • Aspek akal

Dengan akal, kita menjadi tahu mana yang baik dan mana yag buruk, mana yang benar dan mana yang salah. salah satu cara untuk menyeimbangkan akal kita yaitu dengan menuntut ilmu.

  • Aspek rohani

Aspek ini sangat penting bagi kita untuk menentramkan hati agar menjadi tenang. salah satu cara untuk menentramkan hati kita yaitu dengan berdzikir kepada Allah dan senatiasa beribadah kepada Allah.

namun apabila kita mendahulukan untuk ibadah kepada Allah, niscaya maka Allah akan mengatur hidup kita agar seimbang dan lancar. mengapa kehidupan harus berjalan secara seimbang? karena telah dijelaskan dalam Al-qur’an bahwa hablum minallah dan hablum minannaas.

kedudukan kita di masyarakat lebih mulia daripada beribadah terus menerus. kita juga perlu memerhatikan lingkungan kita juga.

  maka dari ketiga aspek itu, Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk menyeimbangkan terhadap ketiganya.